Sebagai organisasi keagamaan Islam yang bersifat modernis dan sekaligus sebagai gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar yang bergerak di bidang sosial dan pendidikan, para tokoh Muhammadiyah mencita – citakan manusia ideal yaitu manusia yang mampu mengemban visi dan misi Muhammadiyah. Manusia ideal itu dikonsepkan dalam bahasa yang sederhana tetapi memiliki makna yang mendalam yaitu “ulama yang intelek dan intelek yang ulama “. Atas dasar itulah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang didirikan.
Pada waktu berdiri sampai tahun 1968, pimpinan Fakultas dijabat oleh Drs. Syamsul Kislam sedangkan rektornya adalah Drs. Sofyan Aman. Pada tahun 1968 terjadi peristiwa bersejarah dimana Fakultas Pendidikan dan Pengajaran Universitas Muhammadiyah Malang resmi berdiri sendiri, terlepas dari Universitas Muhammadiyah Jakarta. Pejabat Rektor pada waktu itu adalah M. Ridwan Hasyim sedangkan Dekan Fakultas dijabat oleh Drs. Masjfuk Zuhdi.
Pada tahun 1970 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan dan Pengajaran Islam berubah namanya menjadi Fakultas Tarbiyah dan bersamaan dengan ini terjadi pergantian pimpinan. Rektor dijabat oleh Drs. Masjfuk Zuhdi, Dekan Fakultas Tarbiyah dijabat oleh Drs. Imam Hasan dan sebagai sekretaris Fakultas adalah Drs. Tadjab Abdullah. Pada masa ini, dengan adanya pembinaan dan penertiban administrasi perguruan tinggi agama swasta yang dilakukan oleh Departemen Agama, yang tidak membenarkan fakultas – fakultas agama berinduk pada perguruan tinggi di luar wilayah Kopertais yang bersangkutan, maka atas prakarsa Majelis Pendidikan dan Pengajaran Muhammadiyah Wilayah (Mapendapwil) Jawa Timur diputuskan bahwa Universitas Muhammadiyah Malang khususnya Fakultas Tarbiyah ditunjuk sebagai perguruan tinggi induk yang memiliki semacam filial / fakultas jauh di berbagai daerah seperti :
a. Fakultas Ilmu Agama Jurusan Dakwah (FIAD) di Surabaya
b. Fakultas Tarbiyah IAIM Kediri
c. Fakultas Tarbiyah IAIM di Ponorogo
d. Fakultas Tarbiyah Blitar dan Surabaya
Pada periode berikutnya, Dekan Fakultas Tarbiyah pernah dijabat oleh Drs. H. Slamet AS. Yusuf, Drs. Tadjab Abdullah, Drs. Muhaimin, Drs. Sudiono, Drs. Ishomuddin (1991-1998). Pada tahun akademik 1984/1985, didirikan Fakultas Syari’ah, dengan Dekan yang pada waktu itu dijabat oleh Drs. Addul Madjid, SH. Pada tahun 1993 Fakultas Syari’ah dan Fakultas Tarbiyah digabung menjadi Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) dan akhirnya menjadi Fakultas Agama Islam (FAI). Sejak tahun 1998-2005, Dekan Fakultas Agama Islam dijabat oleh Drs. Moh. Nurhakim, M.Ag dan sejak tahun 2005 hingga sekarang Dekan dijabat oleh Drs. Khozin, M.Si.
Dalam rangka membangun kualitas perguruan tinggi yang sesungguhnya (the real university), dari waktu ke waktu Fakultas Agama Islam melakukan terobosan dengan mengembangkan proses pembelajaran dan kelembagaan. Sejak tahun 1990, FAI UMM mengembangkan program pembelajaran Bahasa Arab secara intensif pada tahun pertama perkuliahan. Program ini membekali mahasiswa dengan kemampuan Bahasa Arab sebagai alat untuk mempelajari secara mendalam ilmu – ilmu keislaman. Sejak tahun 1998, dilaksanakan program kembaran (twinning program) antara Jurusan Syari’ah dengan Fakultas Hukum, sehingga mahasiswa yang mengikuti program ini bisa meraih dua gelar dalam waktu yang relatif singkat (5 tahun). Dan, Jurusan Tarbiyah sampai saat ini mengembangkan program Komunikasi Dakwah untuk memberikan kemampuan khusus kepada mahasiswa.
Sumber : http://agamaislam.umm.ac.id/home.php?c=02020202
Tarbiyah sekarang ini telah menjadi salah satu jurusan tertua di UMM, akreditasinya pun sudah A, tarbiyah adalah satu-satunya jurusan dengan akreditasi A di Fakultas Agama Islam. peminat jurusan tarbiyah ini sudah terbilang banyak, mungkin selain akreditasi A, kampus d Malang yang mempunyai jurusan ini hanya di UMM dan UIN. Jurusan Tarbiyah (Program Studi Pendidikan Agama Islam) mengantarkan mahasiswanya ahli dan profesional di bidang pendidikan agama Islam.
Sarjana Tarbiyah berpeluang untuk menjadi guru, peneliti, konsultan pendidikan dan pengelola lembaga pendidikan. Jurusan Tarbiyah memperkuat skill mahasiswanya dengan berbagai matakuliah praktikum untuk mengembangkan kemampuan melacak referensi klasik dan mutakhir, serta praktikum sistem informasi pendidikan dan rekayasa teknologi pembelajaran agar menjadi guru agama yang menguasai teknologi informasi, kaya strategi dan bervisi masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar